Meskipun ada skeptisme yang meluas tentang
govenrnment ownership dalam transisi ekonomi, pertumbuhan industri China
melesat yang dibawa oleh public enterprises. Teori Kornai yang kendala
budgetnya lemah, melahirkan kesalahan pada awal reformasi di Hungaria, membantu
perkembangan skeptisme, namun diasumsikan sebagai karakteristik organisasi yang
tetap yang dalam faktanya berubah secara luas berseberangan dengan
hukum/yuridis pemerintahan. Local government dengan pijakan industri kecil
mempunyai insentif keuangan dan kendala yang lebih jelas, kepentingan
nonfinansial yang lebih kecil dalam perusahaan, dan kapasitas yang lebih besar
untuk memonitornya. Dalam banyak sektor publik di China, pertumbuhan paling
cepat dalam output dan produktivitas terjadi ketika government ownership
benar-benar bersih dan mudah dijalankan, yang memungkinkan officials mengatur
industri publik sebagai suatu perusahaan market-oriented yang bervariasi.
Banyak
ekonom dan agen internasional menyatakan bahwa privatisasi dan perubahan market
yang cepat hanya jalan yang pasti menuju
transisi jauh dari perencanaan pusat di Eropa Timur (Blanchard et al., 1991;
Peck dan Richardson, 1991; Sachs, 1992, 1993). Pernyataan ini dipertanyakan
oleh sosiolog dan ekonom yang mempunyai usulan pokok pada stabilitas moneter
dan privatisasi yang cepat untuk mencari penelitian kritikal (Stark 1990,
1992,1996; Murrel 1991; Poznanski 1993; Comisso 1991; Stiglitz 1994). Catatan
terkini di China secara langsung relevan dengan perdebatan ini, hal itu menjadi
satu dari banyak pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia meskipun melanggar
anjuran yang berisi perencanaan untuk percepatan stabilisasi dan privatisasi.
Transisi di China pada market berangsur-angsur dan sebagian, dengan perluasan
intervensi pemerintah dan dominasi pasar pruduk kunci; privatisasi pada
keberadaan perusahaan publik mempunyai kehadiran yang besar. Meskipun demikian,
industri China tumbuh pada tingkat tahunan 13% selama lebih dari satu dekade,
dengan pertumbuhan paling cepat yaitu melampaui 20% pertahun – dalam suatu
sektor baru yang dinamis pada perusahaan publik yang dimiliki county, township,
dan village government (Jefferson dan Rawski 1994; Jefferson, Rawski, dan Zheng
1992).
Kelihatannya
kinerja anomali industri China merupakan pokok dari semangat perhatian kini
diantara para ekonom (), ilmuwan politik (), dan sosiolog (), dan tiga
penjelasan luas yang muncul pada akun untuk fenomena ini.
Pertama,
bahwa sektor publik desa kepemilikannya berbeda dari state enterprises yang
didominasi ekonomi kota besar. Beberapa pengarang mulai menunjuk pada sektor
kolektif besar (small public firm pada kota dan desa yuridis) dan small private
sector sebagai suatu single ‘nonstate sector’ berbeda dari state firm
mengatakan untuk dibawah perencanaan pusat dan state ownership (). Karena rural
firm yang lebih kecil terlihat bersikeras menghadapi persaingan pasar, mereka
terkadang mengarah sebagai private atau ‘semiprivate’ (Peng, 1992), atau
dianalisis secara eksplisit sebagai fenomena transisional – suatu bentuk
organisasi campuran atau hibrid dimana kepemilikan dimiliki antara state dan
privat (Nee, 1992). Selanjutnya, apa yang muncul secara formal di permukaan
sebagai public ownership terkadang menyembunyikan pertimbangan informal, atau
tersembunyi, privatisasi (Liu, 1992; Nee & Su, 1993). Penjelasan untuk
kedinamisan industri China ini bergantung pada argumen yang menimbulkan minat
bahwa suatu proporsi pertumbuhan industri, khususnya rural public sector,
merupakan suatu organisasi campuran dalam bentuk jalan tengah sepanjang
rangkaian kesatuan evolusi dari kepemilikan state menuju privat.
Penjelasan
kedua menekankan penyebaran mekanisme pasar yang menciptakan incentives for
firms. Satu versi pandangan ini adalah reform yang berangsur-angsur (sebagai
lawan rapid, pendekatan big bang) bekerja di China sebab kenaikan yang kuat
pada pembukaan/pembentukan firm dalam kompetisi pasar. Bekerja dalam aliran
dokumen-dokumen kemunculan market produk yang kompetitif ini, menaikkan
kompetisi antara older urban state firm dan newer rural public firm, dan
kenaikan berangsur-angsur dalam kompetisi untuk input dan capital (Byrd, 1991;
Naughton, 1992b, 1995; Jefferson & Rawski, 1994). Hal itu menekankan bahwa reformasi ekonomi
yang berangsur-angsur dapat terus mengubah insentif bagi manajer dalam state
enterprise yang menyerupai private enterprise.
Privatisasi mengimplikasi property rights, meskipun tidak sepenting
pernyataan kebijaksanaan konvensional (Rawski 1994a, 1994b; Jefferson &
Rawski 1994). Varietas penjelasan kedua ini bahwa banyak pertumbuhan industri
yang dinamis terjadi dalam area yang mana transisi untuk market economy
penyelesaiannya tertutup. Oleh karenanya rural industrial sector lebih dinamis
dibanding urban industrial sector sebab firms tersebut lebih terbuka lebar
untuk market institution dan market competition (Nee 1992; Peng 1992). Kedua
varietas dalam pandangan ini menekankan pengembangan market competition yang dihadapi
firm.
Penjelasan ketiga menekankan
perubahan insentif yang memuat insentif untuk government officials. Penelitian
dalam vein ini memfokuskan pada penyediaan insentif local official oleh
reformasi sistem pajak China, upward dalam hirarki pemerintahan. Intensitas
kepentingan local dalam menghasilkan revenue, khususnya dalam less
indusrialized region, dan secara relatif kendala hard budget menghadapi
yurisdiksi rural government, dikatakan untuk menjelaskan perilaku/sifat
enterpeunership yang diobservasi diantara rural so sering di tahun 1980-an
(Byrd & Gelb 1990 dst).
No comments:
Post a Comment