Disusun Oleh:
H. Abdul Somad, Lc., MA.
S1 Al-Azhar, Mesir. S2 Darul-Hadits,
Maroko.
Dosen Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau.
Sekapur Sirih.
هلااو نمو وعبت نمو
وبحصو ولآ ىلعو -ملسو ويلع للها ىلص- للها ؿوسر
ىلع ـلاسلاو ةلاصلاو لله دمضا
Seorang laki-laki
tua datang kepada saya, rambutnya sudah memutih karena usia, setelah bersalaman
ia pun berucap, “Pak Ustadz, ketika bangkit dari ruku’, saya selalu mengucapkan
‘Sami’allahu li man hamidah’. Kata penceramah di kampung saya, ma’mum
yang melakukan perbuatan seperti itu, maka shalatnya batal. Bagaimanakah shalat
saya selama ini?”.
Dalam sebuah
pengajian, terlihat seorang jamaah yang melaksanakan shalat, ketika
Takbiratul-Ihram ia angkat kedua tangannya setinggi-tingginya, setiap kali
tegak bangun dari sujud ia kembali mengangkat kedua tangannya.
Seorang muslim
yang hidup bernafas karena nikmat dan karunia Allah, detak jantungnya karena
qudrat dan iradat Allah, tapi tidak pernah mau menempelkan dahinya untuk
bersimpuh sujud ke hadirat Allah.
Tiga kasus di
atas memberikan gambaran kepada kita tentang potret ummat saat ini. Saya
berharap, meskipun jauh dari kesempurnaan, mudah-mudahan buku kecil ini dapat
memberikan jawaban untuk ketiganya.
Saya kemas dalam
bentuk tanya-jawab untuk memudahkan pembaca. Biasanya, ketika membaca
pertanyaan, akal bekerja ingin mencari jawaban, saat itulah jawaban datang,
mudah-mudahan lebih merasuk ke dalam hati dan akal.
Saya sebutkan
beberapa pendapat mazhab, bukan untuk mengacaukan amalan ummat selama ini, akan
tetapi untuk mengetahui bahwa pendapat itu banyak dan masing-masing memiliki
dalil, sikap menghormati akan menguatkan ukhuwwah umat ini.
Buku kecil dan
sederhana ini jauh dari kesempurnaan, masih perlu kritik yang membangun dari
pembaca. Semoga menjadi bahan kritikan bagi para ulama, dapat menjadi insipari
bagi para pemula, menjadi bekal amal ketika menghadap Yang Maha Kuasa.
Pekanbaru, 18 Mei 2013
H. Abdul Somad, Lc., MA.
Daftar Isi
(Tekan CTRL + F untuk mencari tulisan
sesuai judul yang diinginkan) Pertanyaan 1: Apakah shalat itu?
Pertanyaan 2: Apakah dalil yang mewajibkan shalat?
Pertanyaan 3: Bilakah Shalat diwajibkan?
Pertanyaan 4: Bilakah seorang muslim mulai diperintahkan melaksanakan
shalat?
Pertanyaan 5: Apakah shalat mesti dilaksanakan secara
berjamaah?
Pertanyaan 6: Apa saja keutamaan shalat berjamaah itu?
Pertanyaan 7: Apakah hukum perempuan shalat berjamaah ke
masjid?
Pertanyaan 8: Bagaimanakah cara meluruskan shaf?
Pertanyaan 9: Bagaimanakah posisi Shaf anak kecil?
Pertanyaan 10: Apakah hukum shalat orang yang tidak berniat?
Pertanyaan 11: Apakah hukum melafazkan niat?
Pertanyaan 12: Bilakah waktu berniat?
Pertanyaan 13: Apakah batasan mengangkat kedua tangan ketika
Takbiratul-Ihram?
Pertanyaan 14: Berapa posisi mengangkat kedua tangan dalam
shalat?
Pertanyaan 15: Bagaimanakah letak tangan dan jari jemari?
Pertanyaan 16: Apakah hukum membaca doa Iftitah?
Pertanyaan 17: Adakah bacaan Iftitah yang lain?
Pertanyaan 18:
Ketika akan
membaca al-Fatihah dan Surah, apakah dianjurkan membaca Ta’awwudz (A’udzubillah)?
Pertanyaan 19: Ketika membaca al-Fatihah, apakah Basmalah
dibaca Jahr atau sirr?
Pertanyaan 20: Apakah hukum membaca al-Fatihah bagi Ma’mum?
Pertanyaan 21: Apakah hukum membaca ayat? Apa standar panjang
dan pendeknya?
Pertanyaan 22: Ketika ruku’ dan sujud, berapakah jumlah tasbih
yang dibaca?
Pertanyaan 23: Apakah bacaan pada Ruku’?
Pertanyaan 24:
Bagaimana pengucapan [هدز نظ للها عش] dan ucapan [دمضا كل انبر+ ketika bangun dari
ruku’ bagi imam, ma’mum dan orang yang shalat sendirian?
Pertanyaan 25: Adakah bacaan tambahan?
Pertanyaan 26:
Ketika sujud, manakah yang terlebih
dahulu menyentuh lantai, telapak tangan atau lutut?
Pertanyaan 27: Apakah bacaan sujud?
Pertanyaan 28: Apakah bacaan ketika duduk di antara dua sujud?
Pertanyaan 29:
Apakah ketika bangun dari sujud itu
langsung tegak berdiri atau duduk istirahat sejenak?
Pertanyaan 30:
Ketika akan tegak berdiri, apakah posisi
telapak tangan ke lantai atau dengan posisi tangan mengepal?
Pertanyaan 31: Apakah bacaan Tasyahhud?
Pertanyaan 32: Bagaimanakah lafaz shalawat?
Pertanyaan 33: Apa hukum menambahkan kata Sayyidina
sebelum menyebut nama nabi?
Pertanyaan 34: Bagaimanakah posisi jari jemari ketika Tasyahhud?
Pertanyaan 35:
Jika saya masbuq,
ketika imam pada rakaat terakhir, sementara itu bukan rakaat terakhir bagi
saya, imam duduk Tawarruk, bagaimanakah posisi duduk saya, Tawarruk atau
Iftirasy?
Pertanyaan 36: Bagaimanakah posisi duduk pada Tasyahhud, apakah
duduk Iftirasy atau Tawarruk?
Pertanyaan 37: Adakah doa lain sebelum salam?
Pertanyaan 38: Adakah doa tambahan lain sebelum salam?
Pertanyaan 39: Bagaimanakah salam mengakhiri shalat?
Pertanyaan 40: Ke manakah arah duduk imam setelah salam?
Pertanyaan 41: Ketika shalat, apakah Rasulullah Saw hanya
membaca di dalam hati, atau dilafazkan?
Pertanyaan 42: Apakah arti thuma’ninah? Apakah standarnya?
Pertanyaan 43: Bagaimana shalat orang yang tidak ada
thuma’ninah?
Pertanyaan 44: Apa pendapat ulama tentang Qunut Shubuh?
Pertanyaan 45: Apakah dalil hadits tentang adanya Qunut Shubuh?
Pertanyaan 46: Apakah ketika membaca Qunut mesti mengangkat
tangan?
Pertanyaan 47:
Jika seseorang shalat di belakang imam
yang membaca Qunut, apakah ia mesti mengikuti imamnya?
Pertanyaan 48: Adakah dalil keutamaan berdoa setelah shalat
wajib?
Pertanyaan 49: Adakah dalil mengangkat tangan ketika berdoa?
Pertanyaan 50: Apakah dalil zikir setelah shalat?
Pertanyaan 51: Apakah ada dalil zikir jahar setelah shalat?
Pertanyaan 52: Apakah Sutrah itu?
Pertanyaan 53: Apakah dalil shalat menghadap sutrah?
Pertanyaan 54: Apakah hukum menggunakan sutrah?
Pertanyaan 55: Adakah hadits yang menyebut Rasulullah Saw shalat
tidak menghadap Sutrah?
Pertanyaan 56: Apakah boleh membaca ayat ketika ruku’ dan sujud?
Pertanyaan 57: Apakah boleh berdoa ketika sujud?
Pertanyaan 58: Apakah boleh membaca doa yang tidak diajarkan
nabi dalam shalat?
Pertanyaan 59: Apakah boleh berdoa bahasa Indonesia dalam
shalat?
Pertanyaan 60: Berapa lamakah shalat nabi ketika shalat malam?
Pertanyaan 61: Apakah ayat yang dibaca nabi?
Pertanyaan 62: Apakah boleh shalat Dhuha berjamaah?
Pertanyaan 63: Apakah dalil membaca surat as-Sajadah pada shubuh
jum’at?
Pertanyaan 64: Bagaimana jika dibaca terus menerus?